Keberadaan honorer tercecer baik
kategori satu (K2) maupun K2 dinilai sebagai akibat ulah pemerintah.
Menurut Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih,
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) berjalan
sendiri-sendiri sehingga data honorer tidak sinkron.
"Munculnya honorer tertinggal, tercecer, teranulir karena kesalahan KemenPAN-RB dan BKN. Kedua instansi ini harusnya saling berkoordinasi dan bukannya saling lempar handuk. Kami ini merasa dipimpong sama kedua instansi tersebus," (kutipan wawancara jpnn).
Dia mencontohkan data honorer K2 di
antara KemenPAN-RB dan BKN ternyata berbeda. Perbedaan bukan hanya untuk
K2 saja, karena K1 pun demikian. Ketika data honorer K1 dipublikasikan
di situs BKN, ternyata kemudian diaudit lagi sehingga banyak yang tidak
lolos dan diturunkan ke honorer K2.
"Sekarang kami yang K2, kalau ditanya
nasib kami selanjutnya, KemenPAN-RB bilang sudah ranah BKN. Datang ke
BKN, dibilang kewenangan MenPAN-RB. Tolong jangan permainkan nasib
kami," ujarnya.
Atas nama FHK2I, Titi mendesak
KemenPAN-RB dan BKN harus satu visi dan misi dalam mengeluarkan
kebijakan untuk honorer K2. Sebab, perbedaan data dari dua instansi
pemerintah hanya akan membuat honorer bingung.
"Kami mau ikut yang mana kalau pemerintah tidak kompak? Intinya kami minta kami diangkap CPNS sesuai janji MenPAN-RB," tegasnya.
Sumber : www.jpnn.com
No comments :
Post a Comment