Jayapura- Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura Roberth.J.Betaubun,S.Pd.M.Pd menegaskan bahwa Belum dibayarkannya tunjangan profesi guru di kota Jayapura disebabkan karena masih banyak data rinci guru didapodik yang merah atau invalid. Hal ini disampaikan pada sambutan pembukaan pelatihan operator pendataan Berbasis website yang bertempat di SMK Negeri 2 Jayapura ( 26/06/2014). Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 26 s.d 27 Juni 2014 dan diikuti oleh operator sekolah se-kota Jayapura yang berjumlah 200 peserta baik dari jenjang TK, SD, SMP, SMA/SMK.
" Ada sekitar 600 guru sertifikasi untuk jenjang SMA/SMK yang masih bermasalah pada data dapodiknya, dan hanya 25 guru yang SKTPnya sudah diterbitkan. Ditambah lagi untuk jenjang SD dan SMP ada sekitar 700 lebih data rinci guru yang invalid / bermasalah" ungkap Roberth.J.Betaubun,S.Pd.M.Pd. "Belum dibayarkannya tunjangan profesi di kota jayapura bukan terkendala di dinas pendidikan melainkan entri data yang di masukkan didapodik sekolah itu yang belum valid. Karena pembayaran tunjangan profesi guru mengacu pada data dapodik . Jangan Dinas yang selalu disalahkan, dan tidak ada niat sedikitpun untuk menunda pembayaran apalagi menyimpannya" tegas kepala dinas pendidikan Kota Jayapura.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Jayapura berharap pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah untuk lebih pro-aktif dalam mengatasi permalahan dapodik di sekolah masing -masing terutama data guru yang masih invalid dengan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan operator sekolahnya. Untuk progres pengiriman data dapodikdas Kota Jayapura baru mencapai 86 % dan dapodikmen 45,7 %. Roberth.J.Betaubun,S.Pd.M.Pd juga berharap agar permasalah data dapodik ini dapat teratasi dan para guru dapat menerima haknya.
No comments :
Post a Comment